Bahaya Narkoba
Narkoba merupakan ancaman besar bagi generasi muda bangsa Indonesia.
Dilihat dari sisi manapun narkoba adalah barang haram yang sangat
merugikan baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Sebagian pelajar
menganggap mengonsumsi narkoba merupakan sebuah trend dan bagi yang
enggan memakainya dianggap ketinggalan zaman. Pola pikir yang salah
semacam ini perlu diubah. Perlu adanya upaya untuk menyadarkan anak-anak
kita tentang bahaya narkoba dan membalikkan pola pikir mereka tentang
narkoba itu sendiri. Mengonsumsi
narkoba sejatinya adalah sebuah prilaku yang bodoh, bukan prilaku orang
yang cerdas. Mengonsumsi narkoba sangatlah merugikan dan berbahaya bagi manusia.
Marilah bersama-sama kita jaga anak-anak dan keluarga kita dari ancaman
narkoba. Bekali mereka dengan pengetahuan seputar bahaya dan kerugian
yang didapat jika mengonsumsinya. Jauhi narkoba!
Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah situs purbakala peninggalan kerajaan Budha
di Indonesia. Candi ini terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia. Candi yang berbentuk stupa ini dibangun pada masa
pemerintahan Wangsa Syailendra yang merupakan penganut Budha Mahayana
sekitar tahun 800 masehi. Candi ini terdiri dari enam teras berbentuk
bujur sangkar yang terdapat tiga pelataran melingkar di atasnya. Dinding
– dinding di candi ini dihiasi oleh 2.672 panel relief dan 504 arca
Budha. Stupa utama candi ini terletak di tengah – tengah bangunan dan
dikelilingi oleh tiga barisan stupa yang melingkar dan berjumlah 72
stupa. Stupa – stupa tersebut berlubang yang di dalamnya terdapat arca
Budha yang sedang duduk bersila dalam posisi teraratai sempurna.
Dampak Kenaikan BBM
Tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan BBM membawa dampak negatif, salah satunya adalah ikut melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Jika terjadi kenaikan harga pada sektor ini pihak yang paling dirugikan
adalah penduduk miskin. Bagaimana tidak? Jika terjadi kenaikan harga
pada sektor produksi, produsen masih dapat menaikan harga secara spontan
demi mempertahankan keuntungan yang diperoleh. Namun hal yang sama
tidak dapat dilakukan oleh penduduk miskin, secara logis mereka tidak
akan mampu menaikan pendapatannnya secara spontan untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal paling logis yang dapat mereka lakukan ialah menekan
pengeluaran dengan mengurangi konsumsi.
Luwak
Perlu proses yang panjang untuk menghasilkan kopi luwak yang nikmat. Biji kopi yang benar-benar segar dan berwarna merah yang akan digunakan. Selanjutnya, biji kopi disortir untuk memisahkan biji kopi yang segar dan busuk dengan cara direndam. Biji kopi yang baik akan tenggelam, sedangkan yang busuk akan mengapung. Kemudian biji kopi tersebut diberikan kepada musang atau luwak jenis binturong dan bulan (luwak pemakan kopi). Dalam proses ini, luwak mempunyai peran yang sangat penting dimana indra penciumannya hanya akan memilih biji kopi yang sempurna. Setelah musang atau luwak memakan biji kopi tersebut, selanjutnya biji kopi mengalami fermentasi di dalam lambung musang yang kemudian akan dikeluarkan kembali bersama kotoran musang. Setelahnya, biji kopi (kotoran luwak) tersebut dicuci terlebih dulu untuk mensucikan kopi tersebut, hal ini sesuai dengan anjuran MUI. Kemudian dijemur dan digiling. Sebelum akhirnya diproses menjadi kopi luwak yang lezat.
Berlibur ke Pantai Pangandaran
Tepat ketika tanggal 25 Desember 2015, Kampusku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 3 januari. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Pangandaran. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Pangandaran dengan senyumku. Pantai Pangandaran, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak keponakanku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.